Persamaan dasar akuntansi adalah penggambaran hubungan dualitas antara kekayaan dan sumber kekayaannya sebagaimana di tulis pada artikel sebelumnya Persamaan Dasar Akuntansi / Rumus Dasar Akuntansi.
Dengan menggunakan rumus “kekayaan = sumber kekayaan” atau “Aktiva = Pasiva”. Dimana kekayaan adalah semua aset “harta” perusahaan dan sumber kekayan berasal dari “hutang dan modal” para pemilik perusahaan hingga menghasilkan rumus persaman dasar akuntansi yaitu :
Harta = Hutang + Modal
Banyak yang terlalu jauh menggambarkan penjabaran tentang persamaan dasar akuntasi ini dalam berbagai komponen yang harusnya belum di bahas dan tidak di masukkan dalam konsep persamaan dasar akuntansi ini.
Misalnya membagi Aktiva menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap serta aktiva tak berwujud, atau membagi utang lancar dan utang investasi yang sama sekali tidak masuk dalam pembahasan mengenai persaman dasar akuntansi.
Persamaan dasar akuntansi adalah ilmu dasar dari kegiatan akuntansi dengan menggunakan rumus dasar akuntansi yaitu “harta= utang + modal” tanpa ada embel-embel lain dan prakteknya pun hanya menggunakan rumus tersebut.
Pemahaman dasar ini adalah kunci dasar kemampuan seseorang untuk memahami logika akuntansi. Bila sesorang gagal dalam memahami persamaan dasar ini maka bisa di pastikan bahwa orang tersebut tidak akan mampu untuk mempelajari akuntansi lebih jauh lagi.
Makanya dalam memberikan pemahaman mengenai persamaan dasar akuntansi ditekankan untuk tidak terlalu berbelit-belit dengan menjabarkan berbagai istilah akuntansi yang pada dasarnya belum masuk pada pembahasan persamaan dasar akuntansi
Ditakutkan bahwa, ketika memberikan pemahaman soal persaman dasar ini orang akan di hadapkan pada berbagai isitilah yang sebenarnya tidak lah terlalu penting atau belum saatnya untuk di pelajari.
Fokuskan pembelajaran persamaan dasar akuntansi pada isitilah dasar dengan rumus dasar persamaan akuntansi di atas.
Contoh Dan Penerapan Persamaan Dasar Akuntansi
Berikut ini adalah contoh soal persamaan dasar akuntansi dengan melakukan penerapan sesuai rumus tersebut di atas.
Pak Joko seorang wartawan senior dan ingin mendirikan sebuah perusahan media sendiri. Beliau menyetor uang sebesar Rp. 100.000.000 secara cash sebagai modal awal pendirian dari perusahaannya.
Bagaimana Penerapannya dalam persamaan dasar akuntansi ?.
Maka di tariklah rumus “harta = hutang + modal
Maka di peroleh informasi sebagai berikut Rp.100.000.000 = Hutang + Rp.100.000.000
Atau bila diaplikasikan dalam sebuah tabel persamaan akuntansi dapat di lihat sebagai berikut :
HARTA = UTANG MODAL KETERANGAN Kas Utang Modal Nama Perkiraan 100.000.000 – 100.000.000 Setoran Modal Awal Cash 100.000.000 100.000.000 Saldo tiap perkiraan 100.000.000 100.000.000 Total Aktiva dan Vasiva
Selanjutnya pak Joko menyerahkan sebuah ruko yang dijadikan aset perusahaan dengan nilai taksiran Rp. 250.000.000 sebagai kantor redaksi.
HARTA = UTANG MODAL KETERANGAN Kas Gedung Kantor Utang Modal Nama Perkiraan 100.000.000 – 100.000.000 Setoran modal awal cash 100.000.000 0 100.000.000 Saldo tiap perkiraan 250.000.000 – 250.000.000 Penyerahan gedung kantor 100.000.000 250.000.000 0 350.000.000 Saldo tiap perkiraan 350.000.000 0 350.000.000 Total Aktiva dan Vasiva
Pak Joko membeli sebuah website berita seharga Rp. 75.000.000 dengan perjanjian web tersebut di bayar tunai Rp 50.000.000 dan sisanya dibayarkan 6 bulan kemudian.
HARTA = UTANG MODAL KETERANGAN Kas Gedung Kantor Aset (Website) Utang Modal Nama Perkiraan 100.000.000 – 100.000.000 Setoran modal awal cash 100.000.000 0 100.000.000 Saldo tiap perkiraan 250.000.000 – 250.000.000 Penyerahan gedung kantor 100.000.000 250.000.000 0 350.000.000 Saldo tiap perkiraan (50.000.000) 75.000.000 25.000.000 Pembelian Website 50.000.000 250.000.000 75.000.000 25.000.000 350.000.000 Saldo tiap perkiraan 375.000.000 375.000.000 Total Aktiva dan Pasiva
Untuk memahami tabel persamaan dasar akuntansi tersebut di atas maka harus melihat keterangan pada sisi samping kolom dimana total aktiva dan pasiva merupakan row panjang (penulisan table tidak mendukung).
Inilah konsep penerapan untuk persamaan dasar akuntansi sebagai pemahaman dasar dalam ilmu akuntansi. Jangan lagi ada penambahan penjelasan yang lebih dari ini sampai harus mengulasnya dalam beberapa bagian yang menciptakan kebingungan bagi orang yang ingin belajar akuntansi.
Padahal bila kita ingin menambahkan berbagai bumbu penjelasan yang bukan bagian dari pembahasan persamaan dasar akuntansi bisa saja kita lakukan. Misalnya membuatkan jurnal penggolongan aset dan berbagai macam kegiatan akuntansi yang sama sekali tidak memiliki kaitan dengan pembahasan persamaan dasar akuntansi.
Sebagai catatan penting bahwa “Kemampuan seseorang itu di uji apakah ia mampu menjadi seorang akuntan atau menguasai ilmu akuntansi didasari pada pembelajaran persamaan dasar akuntansi ini. Bila seseorang tidak mampu memahami persamaan dasar akuntansi maka bisa dipastikan ia tidak akan mampu untuk menyerap pembahasan dan pembelajaran akuntansi”.
Persamaan dasar akuntansi itu sangat simple sebagaimana terlihat dalam contoh kasus di atas.