Menganalisa Resiko Bisnis Terhadap Usaha

Menganalisa Resiko Bisnis Terhadap Usaha

Dalam setiap kegiatan usaha pasti ada yang namanya resiko bisnis. Yaitu sebuah masalah yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha. Resiko dalam kegiatan usaha sebenarnya bisa di perhitungkan secara baik dan matang dengan menjalankan laporan keuangan yang baik.

Karena resiko usaha bisa diketahui kemungkinan munculnya jika kita memiliki manajemen keuangan yang handal.

Lalu, Bagaimana menganalisa resiko bisnis sebuah usaha ?

Beberapa hal yang perlu untuk di ketahui dalam kegiatan usaha selain memprediksi keuntungan juga harus mampu untuk menganalisa kemungkinan terjadinya masalah dalam usaha.

Read More

Antara lain hal-hal yang dapat mempengaruhi timbulnya sebuah masalah dalam kegiatan bisnis yaitu :

Resiko Bisnis Ekternal

1. Biaya

Faktor biaya adalah salah satu faktor yang sering menimbulkan masalah dalam usaha. Yang namanya biaya pasti ada dalam setiap kegiatan usaha. Yang jadi fokus bahasan kita disini adalah biaya dengan kondisi tidak wajar.

Untuk itu masalah biaya sangat penting dan berkaitan erat dengan pentingnya manajemen keuangan dalam usaha kita. Karena dengan manajemen kuangan yang baik, semua pos kegiatan termasuk penggunaan biaya akan mudah terdeteksi dan terkontrol.

Contoh kasus, ketika usaha kita mengalami penurunan keuntungan maka yang pertama kita lakukan adalah pemeriksaaan terhadap beban/biaya usaha. Biaya apa yang meningkat, sehingga mempengaruhi keuntungan pada periode tersebut.

Dengan mengetahui sumber permasalahan tersebut, anda sebagai pemilik usaha akan mampu untuk mencari solusi guna menurunkan beban pos biaya tersebut.

2. Produk

Faktor kedua adalah produksi usaha untuk bidang usaha bergerak dalam bidang produksi/manufaktur, sedangkan jika bergerak dalam bidang jasa maka periksa bagian pelayanan dan untuk bidang usaha dagang periksa alur distribusi barang (suplier).

Misalnya produksi, terjadi produksi yang menurun, namun biaya pembelian bahan baku tidak ada perubahan berarti, maka anda sebagai pemilik usaha bisa mencari tau, dimana letak penyebab produksi bisa menurun. Hal itu juga bisa di analisa melalui laporan keuangan usaha.

Atau dalam perusahaan jasa, dimana order jasa yang menurun maka kemungkinan bagian pelayanan yang mungkin bermasalah. Demikian pulan untuk usaha dagang, bila terjadi penjualan menurun padahal kunjungan tidak ada perubahan maka kemungkinan masalah ada pada ketersediaan barang.

3. Pemasaran dan Persaingan

Pemasaran sangat erat kaitannya dengan persaingan usaha sejenis. Jika resiko bisnis timbul adalah dari kegiatan persaingan dan pemasaran, maka segera lakukan perubahan dalam bidang tersebut.

Misalnya dengan membangun sistem pemasaran baru, kemudian mempelajari produk pesaing kita. Menganalisa hal ini, kita bisa menggunakan laporan keuangan pada Pos Penjualan. Apa penjualan menurun atau meningkat ?.

Ketiga hal inilah yang biasanya menimbulkan problem dalam kegiatan bisnis yang kita jalankan sehingga dapat di simpulkan melalui laporan keuangan bahwa :

  • Adanya kerugian atau penurunan laba usaha di sebabkan tingginya sebuah post biaya yang kemungkinan akan menimbulkan masalah dalam kegiatana usaha kita.
  • Produksi yang berkurang menimbulkan sebuah masalah di karenakan proses produksi banyak menggunakan bahan sehingga tidak efisien.
  • Pemasaran yang menurun di karenakan adanya persaingan, rasa bosan konsumen yang menuntut kita untuk melakukan pembaruan produk yang kita buat. Atau bisa di sebabkan oleh bagian pemasaran yang kurang kreatif dalam melakukan promosi atau kampanye penjualan.

Tetapi sekali lagi kita kembali bahwa untuk menganalisa dan mengetahui di bagian mana usaha kita mengalami sebuah awal permasalahan adalah melalui Analisa laporan keuangan. Belum tentu adanya persaing baru membuat usaha kita mundur, bisa saja efisiensi biaya yang tidak di perhatikan adalah faktor utamanya.

4. Lingkungan dan Gangguan keamanan

Lingkungan juga menjadi salah satu faktor yang bisa mempengaruhi bisnis, bila lingkungan bagus maka bisnis juga bagus dan bila lingkungan buruk maka kondisi bisnis juga bisa berdampak buruk.

Misalnya bila bisnis berada di area pemukiman padat maka gangguan yang terkadang didapatkan adalah terkadang muncul rasa tidak senang pad aorang-orang sekitar. Hal ini bila tidak ditangani atau di antisipasi lebih awal maka akan menimbulkan gangguan keamanan.

Resiko dalam bisnis akan selalu ada, namun resiko bisa di minimalisir jika kita bisa menganalisa sumber masalah yang timbul dalam kegiatan usaha. Selain dari 3 hal diatas yaitu (1) Biaya, (2) Distribusi Barang, (3) pesaingandan pemasaran adalah resiko yang bersifat eksternal.

Ada juga beberapa hal yang menjadi resiko dari bisnis yang dijalankan yang terjadi dalam internal perusahaan sebagai berikut :

Resiko Internal

1. Etos Kerja

Untuk membuat perusahaan berjalan lancar maka diburtuhkan etos kerja dan kedisiplinan yang tinggi. Bila hal ini tidak terdapat pada perusahaan maka akan membuat kinerja usaha menjadi lambat. Untuk itu perlu adanya SOP yang wajib untuk di patuhi oleh seluruh karyawan.

Banyak orang yang awalnya mendirikan bisnis sebagai bisnis pribadi yang berkembang menjadi bisnis keluarga. PAda titik ini, karena kebanyakan karywan adalah keluarga hingga perasaan tidak enakan membuat usaha berjalan sembrono. Dan pada akhirnya ketika bisnis berkembang ke skala besar, budaya ini mengakar dan sulit di atasi.

Untuk itu sejak dari awal, SOP atau aturan penting untuk di buat. sehingga mematuhi aturan yang ada menjadi budaya sejak awal yang akan terbawa hingga bisnis berkembang menjadi bisnis yang besar.

2. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan sangat perlu adanya struktur organisasi yang menunjukkan garis kebijakan dan garis komando perusahaan. Setiap orang dalam perusahaan harus mengetahui dan paham betul sampai dimana batas-batas kewenangannya serta hak dan kewajibannya.

Orang-orang yang memiliki peran penting dalam perusahaan harus bisa mengambil keputusan sesuai dengan posisinya. Jangan melampaui kewenangannya atau jangan mengerjakan hal yang bukan bagian dari kewajibannya.

Sama seperti garis komando yang juga harus jelas dimana seorang pimpinan/direktur tidak bisa langsung menegur seorang yang bekerja sebagai OB atas suatu kesalahan, atau seorang kepala departemen keuangan jangan memberi instruksi terhadap pekerja bagian pemasaran.

Misalnya ada OB yang melanggar dan terlihat oleh direktur/pimpinan maka yang di tegur direktur adalah Kepala bagian yang mengurusi OB, bukan karyawan OB secara langsung walau pun dia seorang direktur atau pemilik perusahaan sekali pun.

Sebagai kesimpulan :

Setiap bisnis memiliki resiko dan tidak ada yang bisa menghilangkan resiko dengan mengatakan ada bisnis yang tanpa resiko. Namun yang namanya resiko bisa di minimalisir sehingga pengaruhnya atau dampaknya tidak terlalu besar pada kegiatan bisnis yang sedang dijalankan

Jangan pernah menganggap enteng dan kecil sebuah resiko/masalah yang timbul dalam setiap kegiatan bisnis. Karena semua masalah besar selalu diawali oleh masalah kecil.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *